Selamat Datang di BEM FKIP Unsri

Prakata...

Assalamu'alaikum wr. wb

Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Unsri merupakan lembaga kemahasiswaan tertinggi di tataran Ormawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Dengan bersinergi dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa FKIP, Lembaga ini membawahi himpunan dan BO yang ada di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsri.
Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Unsri adalah lembaga organisasi kemahasiswaan intra kampus yang berdiri dalam kesatuan organisasi pemerintahan mahasiswa Fakultas.

Dengan membuka site ini, berarti anda sedang berada di kawasan bebas berpikirnya anak-anak peduli pendidikan yang berkualitas. Selamat datang, dan enjoy your surfing...!!!


"Education for all is our goal...!!!"





Salam Pendidikan...!!!




Wassalamu'alaikum wr.wb,

Jumat, 14 Maret 2008

IWM...???

Ada sebuah kisah ironi tentang sebuah negeri pendidikan yang memperlakukan pendidikan layaknya sebuah tunggangan. Entah itu tunggangan menuju pencapaian kekuasan, pemenuhan kebutuhan finansial, atau hanya angin-anginan, yang pasti hakikat pendidikan telah dicemari. Mulianya pendidikan telah dijungkirbalikkan di negerinya sendiri. Meski warga menyadari hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia. Menyedihkan memang,hanya mungkin sudah takdirnya ketika sebuah tirani mencapai titik nadir berkuasa, tak akan pandang apapun jua. Bahkan pendidikan yang telah mengasuhnya dari buaian tega didurhakai. Entahlah dimana keberadaan negeri tersebut sekarang. Ada yang bilang, pulaunya tenggelam di sebuah laut yang bernama “antah berantah” lengkap bersama perangkat tiraninya.

Pernah dengar istilah IWM??? Ya, mungkin sangat familiar di telinga kita. Rasanya sudah menjadi wacana umum bahwa ada IWM di sekitar kita. Namun, apa pula IWM itu? IWM adalah singkatan dari Ikatan Wali Mahasiswa yang diinisiasi sebagai wujud representatif Ikatan para wali mahasiswa yang anak-anak nya menuntut ilmu di Fakultas tercinta kita. Ide Ikatan Wali Mahasiswa sangat brillian dan mulia tujuan awalnya yang kemudian menjadi wadah para wali untuk bersiltarurahmi (begitu istilahnya, meski cuma setahun sekali untuk rapat). Namun ketika istilah IWM bersinggungan dengan pengerukan dana, rasanya hal ini sudah keluar dari tujuan IWM yang sebenarnya.

Sejak tahun 2004, di Fakultas kita IWM kembali dimarakkan (baca: pungli pendidikan). Ada wujud konkrit awalnya. Meski salurannya masih belum jelas, realisasinya menghasilkan perpustakaan mini kita nun di ujung sana. Memang, dari segi jumlah IWM kita bukan apa-apa dibanding Fakultas yang lain, namun haruskah hal itu menjadi pembenaran atas tidak ada keluaran dana yang jelas sebagai wujud akuntabilitas dana dari para wali kita. Saya sempat takjub dengan beberapa Fakultas yang bahkan papan pengumumannya saja ada tulisan IWM F...(nama Fakultas). Jelas hasilnya. Tidak usah kita bicara tentang berapa jumlah gedung yang telah dibangun, atau AC untuk di kelas, dan berbagai kemudahan lainnya. Bukannya kita tidak ikhlas atas IWM tersebut. Dan rasanya adalah sebuah kelucuan jika hari ini masih meributkan masalah pro-kontra IWM. Toh itu sudah menjadi kesepakatan. Tapi hanya satu permintaan, tolong segera direalisasikan dan didistribusikan apa yang menjadi dari tujuan IWM itu sendiri.

Lack of facilities. Itulah gambaran Fakultas kita saat ini. Kekurangan fasilitas penunjang pendidikan. Mari kita inventaris fasilitas apa saja yang bisa FKIP andalkan untuk mewujudkan kampus intelektual berbasis penelitian dan riset sesuai dengan visi unsri yang dibedah dan dipresentasikan oleh Ibunda Rektor beberapa waktu lalu. Laboratorium-Laboratorium penelitian memang ada, namun apa sudah lumayan layak dan menunjangkah? Bahkan ada beberapa prodi yang seharusnya memiliki laboratoriumnya sendiri belum terpenuhi. Belum lagi perangkat-perangkat teknis penunjang lainnya. Sengaja dijabarkan hal ini bukan untuk mencari-cari masalah, tapi hanya mengklarifikasi bahwa banyak sekali aluran penyaluran dana IWM kita kalau pun alasannya bingung menyalurkan.

Oiya, lupa saya tentang pembahasan kesma (kesejahteraan mahasiswa). Gedung Student Center impian kita sudah lumayan lapuk tuh. Katanya IWM juga masalahnya. Kok tidak dilanjutkan? Malah dionggokan begitu saja. Bagaimana pula dengan bursa mahasiswa untuk menunjang kelancaran mahasiswa? Koperasi mahasiswa?? Pokoknya pasti banyak penyalurannya kalau memang kita beri’tikad untuk membangun Fakultas kita. Tidak harus semuanya dipenuhi, hanya kami butuh penyaluran yang jelas dan bermanfaat. Tidak sebagai tameng, tidak sebagai topeng.

Wacana menggemaskan ketika konfirmasi dilayangkan. Ternyata dana IWM kabarnya memang belum maksimal jumlahnya untuk pembangunan. Ada apa lagi ini? Dan kabarnya penyebabnya mahasiswa yang selalu menunda. Entah disengaja maupun karena memang faktor finansial. Tapi saya rasa hal ini bukanlah sebuah masalah hanya jika kita sama-sama ber-frame bahwa kita harus memajukan Fakultas kita. Dari pihak Dekanat pun rasanya ironis jika tidak bisa membantu pihak pengelola IWM serta berkoordinasi dengan perwakilan mahasiswa guna mempercepat proses iuran IWM. Hal itu bisa di deadline ulang. Bahkan mungkin dibuatlah sebuah kebijakan yang solutif. Atau bisa juga berkoordinasi dengan mahasiswa sebagai partner monitoring. Bukan begitu toh kalau katanya kita memang sebuah kesatuan keluarga?

Dari pihak mahasiswa pun pasti akan selalu mendukung demi kebaikan dan perbaikan pendidikan kita. Siapa sih yang tidak mau maju? Hanya mungkin proses “encourage” nya yang belum maksimal. Untuk itu, ayo kita maksimalkan. Mari kita sama-sama mendukung proses perbaikan pendidikan kita dengan bersatu padu, samakan persepsi dan saling konfirmasi dan komunikasi. Bukan kita tidak percaya dengan Bapanda dan Ibunda disana atas pengelolaan IWM kami, tapi memang kami butuh konfirmasi dan komunikasi atas pendistribusiannya. Karena tidak kami dapatkan dalam bentuk nyata dan konkrit. Dan tentu saja dapat dilihat mata dan bermanfaat bagi semua.

Ada sebuah anekdot yang garing ketika ada sebuah pernyataan terlontar dari mulut kita tentang perlunya akuntabilitas penyaluran dana IWM, tapi kita belum sama sekali membayar iuran IWM. Bukan menyindir, tapi demi kelancaran kita bersama dalam mewujudkan FKIP sebagai kampus yang intelektual berbasis penelitian dan riset, kita harus dukung. Dan itu artinya, saya juga harus membayar iuran IWM...
Namun, jika semua sudah bersama-sama berkontribusi. Tetapi masih terdapat indikasi kecurangan, jangan salahkan kami berontak atas hak-hak kami yang telah diinjak-injak...!!! lagi-lagi kami serukan, jangan pandang sebelah mata atas kehadiran mahasiswa. Ayo kita sama-sama bangun FKIP tercinta. Hidup FKIP...!!!


Jayalah Pendidikan Indonesia...!!!





---Rd---
March 14, 2008

Tidak ada komentar: